Kamis, 23 Juli 2009

PENDIDIKAN GRATIS DAN IMBASNYA

"Pendidikan Gratis" demikian iklan yang setiap saat ditampilkan di layar kaca. siapa yang tidak melihat ? seluruh masyarakat indonesia tentunya bisa melihat/menyaksikan tayangan iklan yang sangat menghebohkan tersebut. sebut saja jono, narto atau yang lainnya. mereka orang tua yang sangat gembira ketika iklan "Sekolah Gratis" di tayangkan televisi. apalagi pemeran tokoh utama dari iklan tersebut seorang bintang pemeran utama dari sebuah film yang lumayan laris di masyarakat.
adalah SMP Cokroaminoto Banjarmangu yang terletak di Desa Sijeruk Kecamatan Banjarmangu Kabupaten Banjarnegara, tepatnya di Jalan Raya Karangkobar Km. 15 Banjarmangu-Banjarnegara. sebagai sekolah rintisan yang baru 5 tahun berjalan inilah yang sangat merasakan imbasnya. Bagimana tidak? Latar belakang didirikannya SMP Cokroaminoto Banjarmangu di Sijeruk adalah bertujuan untuk mendekatkan sekolah di lingkungan masyarakat yang notabennya banyak dari keluarga kurang mampu sehingga mereka tidak mau menyekolahkan anak-anaknya ke SMP/MTs dengan alasan ktidak mampuan dalam pembiayaan Transportasi.
Sebagai sekolah pinggiran yang "berlindung" di bawah naungan sebuah Yayasan di Kota Banjarnegara, dimana Banjarnegara dikenal sebagai Kabupaten termiskin No 3 di Provinsi Jawa Tengah. Apabila melihat latar belakang tersebut, sangatlah wajar jika Yayasan yang dinaungi SMP Cokroaminoto adalah Yayasan yang hanya berperan sebagai alat legitimasi tanpa memiliki peran yang "lain".
Saat ini, tahun Pelajaran 2009/2010 setelah iklan "Sekolah Gratis" banyak masyarakat yang dulunya merasa tidak mampu membiayai transport anaknya untuk sekolah menjadi mampu karena "sekolah gratis" itu. Padahal apabila di runtut kebelakang, pada kenyataanya di SMP Cokroaminoto Banjarmangu sudah menerapkan sekolah SEMI GRATIS. Tahun pelajaran 2008/2009 misalnya guru di SMP Cokroaminoto dengan suka rela menyisihkan sebagian rizkinya yang tidak seberapa untuk membantu anak-anak yang mempunyai semangat tinggi untuk sekolah namun orang tuanya tidak mampu. Apakah di sekolah Negeri demikian?
diakui atau tidak Keberadaan SMP Cokroaminoto Banjarmangu telah berjasa sangat besar membantu Pemerintah dalam mensukseskan program Wajar Dikdas 9 tahun. Beberapa tahun ke belakang sebelum SMP Cokroaminoto Banjarmangu didirikan, siswa tamatan SD/MI yang melanjutkan ke jenjang SMP masih sangat rendah. Jika di prosentase tidak lebih dari 25%. Tahun pelajaran 2003/2004 pada awal dirintisnya SMP Cokroaminoto terjadi kenaikan yang sangat signifikan yakni sekitar 50% siswa tamatan SD/MI melanjutkan ke SMP. Pada tahun pelajaran 2008/2009, prosentase siswa tamatan SD/MI yang melanjutkan sudah mencapai 70 s/d 80% . Saat ini, tahun pelajaran 2009/2010 dengan iklan sekolah gratis, SMP Cokroaminoto Banjarmangu menjadi sekolah yang terpinggirkan. Seluruh komponen yang ada di sekolah harus berjuang keras untuk mendapatkan siswa. berbagai upaya yang dilakukan diantaranya dengan memberikan penyuluhan secara berkala kepada masyarakat yang benar-benar tidak mampu. Jika demikian sudah sepadankan imbalan yang diterima oleh tenaga-tenaga di SMP Cokroaminoto Banjarmangu dengan honor yang hanya Rp 300.000 per bulan? Lalu siapa yang akan peduli dengan kondisi yang demikian? Pemerintahkah? atau hanya berharap untuk mendapatkan pahala dari Alloh SWT? SMP Cokroaminoto Banjarmangu juga turut berperan dalam upaya mencerdaskan anak bangsa.
Kapada siapakah harus mengelu ? ya.... hanya kepada insan-insan dermawan dan kepada pemimpin-pemimpin yang AMANAH !
Billaahi fie sabililhaq.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar